Penipuan Berkedok Lowongan Kerja di Pekanbaru: Korban Mengungkap Modus QNet yang Meresahkan

380
Penipuan Berkedok Lowongan Kerja di Pekanbaru: Korban Mengungkap Modus QNet yang Meresahkan
Penipuan Berkedok Lowongan Kerja di Pekanbaru: Korban Mengungkap Modus QNet yang Meresahkan

Ratusan orang berkumpul di Jalan Arengka Ujung, Pekanbaru, mengenakan pakaian rapi dan membawa gadget mahal. Namun, di balik kemewahan tersebut, terselip modus penipuan multi-level marketing (MLM) oleh PT QNet Indonesia yang meresahkan warga. Penipuan ini berawal dari janji manis lowongan kerja yang ternyata tidak lebih dari jebakan untuk merekrut anggota baru.

Nisa (23), warga Sumatra Barat, menjadi salah satu korban. Ia berangkat dari kampungnya dengan harapan mendapatkan pekerjaan di Pekanbaru. Sayangnya, ia malah dijebak untuk bergabung dengan MLM yang berbasis di Jalan Arengka. “Saya merasa ditipu. Katanya ada perusahaan yang sedang buka lowongan, rupanya MLM dengan modal besar,” ujarnya.

Nisa tidak sendirian. Mahasiswi UIN Suska, berinisial SL (22), juga mengalami nasib serupa. SL diiming-imingi pekerjaan bergaji besar, namun setelah tiba di lokasi, ia dipaksa bergabung dalam bisnis MLM tersebut. “Saya dijamu dengan kos gratis dan makan bersama, tapi akhirnya diminta menjual produk dan merekrut anggota baru,” kata SL.

Modus yang digunakan agen QNet ini semakin meresahkan ketika mereka menargetkan orang-orang yang benar-benar membutuhkan pekerjaan. Mereka dijanjikan gaji tinggi, namun harus membayar biaya awal yang cukup besar, berkisar antara Rp7 juta hingga Rp8 juta. Djohan (24), warga Sukajadi, menceritakan bagaimana adiknya hampir menjadi korban setelah dijanjikan pekerjaan dengan gaji tinggi, namun akhirnya diminta membayar biaya besar untuk bergabung.

Setelah menolak membayar, adik Djohan malah diteror oleh agen QNet. “Mereka mengancam akan melaporkan ke polisi dengan tuduhan pencemaran nama baik,” ujarnya. Hingga kini, adiknya masih mendapat teror dari agen-agen tersebut melalui media sosial dan telepon.

Melihat semakin banyaknya korban, Dosen UIN Suska, Hayatullah Kurniadi, menghimbau masyarakat Pekanbaru, terutama mahasiswa, untuk berhati-hati. Ia menegaskan pentingnya waspada terhadap tawaran kerja yang terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.

BERITA HANGAT:  Jalan Ahmad Yani: Dari Perbaikan Baru ke Masalah Baru – Pj Gubri Minta Tindakan Tegas untuk Kontraktor

Kasus ini juga menarik perhatian Wakapolresta Pekanbaru, AKBP Edi Sumardi, yang berjanji akan menyelidiki lebih lanjut. “Kita akan selidiki dulu, karena sekarang banyak modus operandi yang menipu masyarakat,” ungkapnya.

Fenomena penipuan berkedok lowongan kerja seperti ini menjadi peringatan keras bagi kita semua untuk lebih waspada. Semakin banyak korban yang tertipu dengan janji-janji manis, terutama mereka yang berasal dari luar kota dan sangat membutuhkan pekerjaan. Pemerintah setempat perlu mengambil langkah tegas untuk mengawasi praktik-praktik MLM yang merugikan masyarakat.

Di tengah situasi ekonomi yang sulit, banyak orang rentan menjadi korban penipuan. Kisah Nisa, SL, dan Djohan mengingatkan kita semua bahwa kita harus selalu waspada dan skeptis terhadap tawaran pekerjaan yang tidak jelas asal-usulnya. Jangan sampai harapan untuk mendapatkan pekerjaan berubah menjadi mimpi buruk yang menghancurkan.