Annews.id, Sungai Penuh : Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sungai Penuh gelar Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sungai Penuh. pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Nasional Tahun 2024 di halaman KPU Sungai Penuh, Sabtu 9 November 2024.
Anggota Komisioner KPU Sungai Penuh Eis David Lendra mengatakan, simulasi ini dilakukan untuk memastikan kesiapan petugas KPPS, PPS, dan PPK dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota, pada Pemilihan Serentak Nasional Tahun 2024.
“Simulasi ini dalam rangka persiapan tahapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilihan Serentak tahun 2024,” ulas Eis, Sabtu (9/11/2024).
Eis menerangkan, tujuan kegiatan ini untuk memastikan pemahaman dan pendalaman ketentuan pelaksanaan serta mengukur efektifitas kinerja, dan efisiensi waktu penyelenggaraan pemungutan, dan penghitungan suara di TPS oleh KPPS telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Sementara itu Kabag Ops Polres Kerinci Sampe Nababan mengapresiasi apanyang di lakukan KPU Sungai Penuh, sehingga masyarakat lebih memahami gambaran saat hari pemilihan dilaksanakan pada 27 November 2024.
” Kita sangat mengapresiasi kegiatan ini, sehingga masyarakat bisa memahami dan dapat gambaran tata cara pemilihan nantinya. ” Ucap Kabag Ops Polres Kerinci.
Pada simulasi ini juga dilaksanakan penghitungan suara dengan menggunakan format formulir simulasi yang telah dipersiapkan, penggunaan Sirekap, pembuatan salinan berita acara pemungutan, penghitungan suara, serta sertifikat hasil penghitungan suara.
Terakhir baru pencermatan pelaksanaan simulasi pemungutan dan penghitungan suara serta evaluasi.
Untuk output yang ingin dicapai dan diharapkan adalah KPPS memahami mekanisme pelaksanan pemungutan suara , an metode penghitungan suara yang akan dilakukan pada Pemilihan Serentak tahun 2024 serta menguasai penggunaan Sirekap.
“Selain itu, juga berharap adanya mitigasi risiko pelaksanaan penghitungan suara, penggunaan Sirekap, termasuk penyampaian salinan kepada para pihak,” ujar Sampe Nababan.
Sementara itu Eis menambahkan , terkait kerawanan yang terjadi di TPS, pada simulasi ini, dapat lihat bahwa yang akan terjadi adalah ketertiban dalam antrian sehingga dibutuhkan ketegasan dari petugas ketertiban kita untuk menertibkan pemilih yang berada di luar TPS untuk teratur menunggu antrian.