Kepulauan Meranti—Untuk mendorong pertumbuhan investasi dan pengembangan produk unggulan daerah, Asisten I Setdakab Meranti, M. Mahdi, secara resmi membuka acara Focus Group Discussion (FGD) yang digelar untuk membahas berbagai kendala dalam investasi sektor sagu. Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk memfasilitasi pertemuan bisnis antara perusahaan besar dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Kepulauan Meranti. Acara yang berlangsung di Grand Meranti Hotel ini merupakan inisiatif dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Riau.
Dalam sambutannya, M. Mahdi menyampaikan apresiasi yang mendalam atas kesempatan berharga ini, terutama karena acara ini dilaksanakan di Kabupaten Kepulauan Meranti. Menurutnya, diskusi seperti ini sangat penting untuk mempertemukan berbagai pihak yang berkepentingan dalam pengembangan sektor sagu, yang merupakan komoditas andalan daerah. Dia juga menekankan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang hadir agar aktif berpartisipasi dalam diskusi ini. Tujuannya, tidak hanya untuk meningkatkan wawasan tentang inovasi produk sagu, tetapi juga untuk mencari solusi atas kendala yang selama ini menghambat pengembangan sektor ini.
Dalam diskusi tersebut, berbagai permasalahan terkait investasi di sektor sagu dibahas secara mendalam. Salah satu isu utama yang diangkat adalah kendala perizinan yang sering menjadi hambatan bagi para pelaku usaha, terutama UMKM. M. Mahdi menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam mencari solusi terbaik. Dia berharap, melalui diskusi ini, akan lahir inovasi-inovasi baru yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, terutama melalui pengembangan produk sagu yang memiliki potensi besar untuk dipasarkan baik di tingkat nasional maupun internasional.
Pada kesempatan yang sama, Kepala DPMPTSP Provinsi Riau, H. Helmi, memberikan penjelasan mengenai peran instansinya dalam memperlancar proses perizinan usaha di provinsi ini. Menurutnya, DPMPTSP Provinsi Riau selalu siap membantu masyarakat, khususnya para pelaku usaha, dalam mengurus izin usaha. Dia juga menegaskan bahwa DPMPTSP berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang cepat, mudah, dan transparan guna mendukung iklim investasi yang kondusif. Dengan demikian, diharapkan masalah perizinan yang selama ini menjadi momok bagi investor dapat teratasi, sehingga investasi di sektor sagu dapat berkembang lebih pesat.
Helmi juga menyampaikan pentingnya peran pemerintah daerah dalam mendukung para pelaku usaha, khususnya UMKM, agar dapat berkembang dan bersaing. Menurutnya, dukungan pemerintah tidak hanya sebatas pada penyediaan infrastruktur dan regulasi yang memadai, tetapi juga pada pembinaan dan pendampingan yang berkelanjutan. Hal ini penting agar UMKM dapat menghasilkan produk berkualitas yang sesuai dengan standar pasar, baik di dalam maupun luar negeri.
Kepala DPMPTSP Kabupaten Kepulauan Meranti, Suhardi, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyatakan bahwa pihaknya siap bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mendorong pertumbuhan investasi di daerah ini. Dia juga menambahkan bahwa sektor sagu memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu penggerak utama ekonomi daerah. Untuk itu, Suhardi berharap agar melalui diskusi ini, semua pihak dapat menemukan solusi terbaik untuk mengatasi berbagai kendala yang ada.
Acara FGD ini dihadiri oleh sejumlah OPD terkait dan undangan lainnya, termasuk para pelaku usaha dari berbagai sektor. Diskusi berlangsung secara interaktif, dengan berbagai pandangan dan masukan yang konstruktif dari para peserta. Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, diharapkan sektor sagu di Kepulauan Meranti dapat berkembang lebih pesat dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian daerah.
Melalui acara seperti ini, diharapkan potensi besar yang dimiliki oleh sektor sagu dapat dioptimalkan, sehingga tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat Kepulauan Meranti, tetapi juga dapat menjadi andalan ekonomi Provinsi Riau. Kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak sangat diperlukan untuk mewujudkan hal ini, terutama dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Dengan demikian, investasi di sektor sagu diharapkan tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang secara berkelanjutan.
