Perang sebagai Jalan Menuju Perdamaian di Timur Tengah: Pandangan Dmitry Medvedev

90
Perang sebagai Jalan Menuju Perdamaian di Timur Tengah: Pandangan Dmitry Medvedev
Perang sebagai Jalan Menuju Perdamaian di Timur Tengah: Pandangan Dmitry Medvedev

Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev baru-baru ini membuat pernyataan kontroversial mengenai situasi terkini di Timur Tengah. Dalam tulisan terbaru di saluran Telegramnya, Medvedev, yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, mengungkapkan keyakinannya bahwa konflik besar adalah satu-satunya jalan menuju perdamaian di kawasan tersebut.

Medvedev menyoroti ketegangan yang terus meningkat antara Israel dan Iran, serta implikasinya bagi negara-negara mitra dan sekutu di kawasan tersebut. Dalam pernyataannya, ia menyatakan bahwa “simpul semakin erat di Timur Tengah” dan mengungkapkan rasa duka atas hilangnya nyawa orang-orang tak berdosa, yang menurutnya merupakan korban dari kekuatan besar seperti Amerika Serikat.

Menurut Medvedev, situasi yang semakin memburuk di Timur Tengah menunjukkan bahwa “perang skala penuh adalah satu-satunya jalan menuju perdamaian yang goyah di kawasan tersebut.” Pernyataan ini datang setelah serangkaian insiden kekerasan yang melibatkan berbagai aktor regional.

Salah satu kejadian terbaru yang memicu ketegangan adalah pembunuhan Ismail Haniyeh, seorang pemimpin politik Hamas, dalam serangan roket di ibu kota Iran, Teheran. Hamas menuduh Israel sebagai pelaku serangan tersebut dan memperingatkan bahwa Israel akan “membayar harga” untuk tindakan tersebut. Meskipun Israel tidak secara resmi mengonfirmasi atau membantah keterlibatannya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengklaim bahwa negara Yahudi tersebut telah memberikan pukulan berat kepada Hamas, Houthi, dan Hizbullah – kelompok militan Islam yang memiliki hubungan erat dengan Iran dan beroperasi di Gaza, Yaman, dan Lebanon.

Iran juga menuduh Israel sebagai pelaku serangan tersebut dan menyebut Amerika Serikat sebagai pihak yang turut bertanggung jawab atas “tindakan terorisme keji.” Namun, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menegaskan bahwa Washington “tidak mengetahui atau terlibat” dalam pembunuhan Haniyeh.

BERITA HANGAT:  Kodim 0417/Kerinci Gelar Penanaman Padi Serentak di Dua Lokasi

Insiden ini mengikuti serangan Israel di Beirut, Lebanon, yang menewaskan komandan Hizbullah Fuad Shukr. Israel juga mengonfirmasi keterlibatannya dalam serangan di lapangan sepak bola di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, yang mengakibatkan kematian 12 anak di bawah umur.

Konflik antara Israel dan Hizbullah semakin memanas, dengan serangan lintas perbatasan yang semakin intensif sejak serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel. Perang antara Israel dan Hamas, yang telah membawa kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza, semakin meningkatkan ketegangan di seluruh wilayah Timur Tengah.

Pernyataan Medvedev menggambarkan pandangan bahwa konflik berskala besar mungkin dianggap sebagai jalan keluar dari kekacauan yang melanda kawasan tersebut. Namun, pandangan ini tentu saja kontroversial dan menimbulkan perdebatan mengenai bagaimana sebenarnya perdamaian yang berkelanjutan dapat dicapai di Timur Tengah.