Prof. Khairunnas Rajab: Terapi Islam sebagai Model Alternatif dalam Psikoterapi Kontemporer di Wacana Intelektual UPM 2024

136
Prof. Khairunnas Rajab: Terapi Islam sebagai Model Alternatif dalam Psikoterapi Kontemporer di Wacana Intelektual UPM 2024
Prof. Khairunnas Rajab: Terapi Islam sebagai Model Alternatif dalam Psikoterapi Kontemporer di Wacana Intelektual UPM 2024

Universiti Putra Malaysia (UPM) baru-baru ini menggelar Wacana Intelektual 2024 dengan tema “Psikoterapi dan Kesehatan Mental: Aplikasi dalam Kerja Komunitas”. Acara ini menampilkan Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau, Prof. Dr. Khairunnas Rajab, sebagai ahli panel yang berbicara mengenai kontribusi psikoterapi Islam dalam menyelesaikan berbagai tantangan mental di era milenium ini.

Dalam paparannya, Prof. Khairunnas Rajab menjelaskan bahwa psikoterapi Islam menawarkan model alternatif yang sangat relevan dalam konteks terapeutik saat ini. Menurutnya, berbagai penyakit mental yang kerap mengganggu individu dapat diatasi dengan pendekatan psikoterapi yang berfokus pada tiga dimensi hubungan: hablumminallah (hubungan dengan Tuhan), hablumminannas (hubungan dengan sesama manusia), dan hablumminal alam (hubungan dengan lingkungan).

Prof. Khairunnas menjelaskan bahwa hubungan yang kuat secara vertikal dengan Tuhan dapat memperbaiki dan memperjelas hubungan horizontal kita dengan sesama, serta dengan hewan dan tumbuhan. Ia berpendapat bahwa pendekatan ini merupakan inti dari proses berdamai dengan diri sendiri. “Dengan menjalin tali hubungan yang kokoh dengan Tuhan, kita dapat mengurai benang merah hubungan yang keruh dengan sesama serta dengan makhluk hidup lainnya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Prof. Khairunnas mengungkapkan bahwa psikoterapi Islam bukanlah sebuah konsep yang baru. Ia menegaskan bahwa praktik terapeutik ini sudah ada jauh sebelum konsep psikoterapi Barat muncul. Dalam pandangannya, Nabi Muhammad SAW telah menancapkan dasar-dasar psikoterapi secara fundamental melalui kepribadiannya yang mulia. “Sebagai Psikoterapis Agung, Muhammad SAW telah mengajarkan prinsip-prinsip dasar psikoterapi yang sangat relevan hingga saat ini. Prinsip-prinsip tersebut tercermin dalam kepribadian beliau yang jujur, amanah, terbuka, santun, pemaaf, sabar, serta kemampuan mengendalikan emosi dan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap orang lain. Semua sifat ini membentuk akhlakul karimah yang patut diteladani,” tegasnya.

BERITA HANGAT:  Hong Kong dan Vietnam: Memperluas Horizon Bisnis di Asia Tenggara

Prof. Khairunnas Rajab mengajak para peserta wacana intelektual untuk melihat psikoterapi Islam sebagai sebuah pendekatan yang integratif dan komprehensif dalam menghadapi berbagai permasalahan mental di masyarakat. Dengan menekankan pada pentingnya hubungan vertikal dengan Tuhan, serta hubungan horizontal dengan sesama dan lingkungan, psikoterapi Islam menawarkan sebuah solusi yang holistik dalam menyembuhkan berbagai masalah mental.

Dalam konteks kerja komunitas, penerapan psikoterapi Islam diharapkan dapat memberikan dampak positif yang luas, tidak hanya pada individu tetapi juga pada masyarakat secara keseluruhan. Dengan mengadopsi pendekatan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami pentingnya menjaga keseimbangan dalam hubungan spiritual, sosial, dan lingkungan.

Wacana Intelektual 2024 di UPM ini memberikan platform bagi para akademisi dan praktisi untuk mendalami dan mendiskusikan berbagai model terapi, termasuk psikoterapi Islam, dalam upaya meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan masyarakat. Partisipasi Prof. Khairunnas Rajab sebagai ahli panel tidak hanya menambah wawasan mengenai terapi alternatif, tetapi juga membuka peluang bagi kolaborasi lebih lanjut dalam pengembangan praktik terapi yang berbasis nilai-nilai agama dan budaya.

Dengan kontribusi berharga ini, diharapkan pemahaman dan penerapan psikoterapi Islam dapat semakin meluas, memberikan manfaat yang signifikan bagi individu dan komunitas dalam menghadapi tantangan kesehatan mental di masa depan.