Kepulauan Meranti Butuh Dukungan untuk Memenuhi Kebutuhan Dokter

29
Kepulauan Meranti Butuh Dukungan untuk Memenuhi Kebutuhan Dokter

Kepulauan Meranti, kabupaten termuda di Provinsi Riau yang dikenal sebagai wilayah 3T (Terluar, Terdepan, dan Tertinggal), menghadapi tantangan besar dalam hal pelayanan kesehatan. Meskipun telah memiliki sejumlah fasilitas kesehatan, daerah ini masih kekurangan tenaga medis, terutama dokter. Saat ini, Kepulauan Meranti hanya memiliki 81 dokter yang tersebar di rumah sakit dan puskesmas, terdiri dari dokter umum, dokter gigi, dan dokter spesialis.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti, Muhammad Fahri, bersama Kasubbag Kepegawaian dan Umum, Nurmadiah Damar, mengungkapkan kekhawatiran mereka tentang kekurangan dokter di wilayah tersebut. Fahri mengakui bahwa jumlah dokter yang tersedia masih jauh dari angka yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat.

“Jumlah dokter yang ada saat ini berjumlah 81 orang, sementara kebutuhan idealnya sekitar 150 orang,” jelas Fahri. “Kami masih kekurangan banyak dokter, baik dokter umum maupun spesialis.”

Menurut data yang ada, kebutuhan tenaga medis di Kepulauan Meranti sangat mendesak. Untuk dokter umum, baik PNS maupun PPPK, saat ini ada 36 orang dari total kebutuhan sebanyak 63 dokter, sehingga masih terdapat kekurangan 27 orang. Untuk dokter gigi, dari kebutuhan 28 orang, baru ada 8 orang, menyisakan kekurangan sebanyak 20 orang. Sementara itu, untuk dokter spesialis, dari kebutuhan 59 dokter spesialis, hanya ada 7 orang yang tersedia, yang berarti ada kekurangan 52 orang.

Selain itu, terdapat pula tenaga medis non-ASN seperti PTT, THL, dan WKDS, dengan rincian sebagai berikut: dokter umum sebanyak 16 orang, dokter gigi 3 orang, dan dokter spesialis 11 orang. Jenis spesialis yang ada saat ini meliputi Spesialis Anak (2 WKDS), Spesialis Bedah (2 PNS), Spesialis OBGYN (3, terdiri dari 1 PNS dan 2 THL), serta beberapa spesialis lainnya seperti Penyakit Dalam, Anastesi, Patologi Klinik, dan Rehab Medik. Namun, terdapat kekurangan signifikan dalam beberapa spesialisasi, seperti Spesialis Mata, yang saat ini tidak ada sama sekali.

BERITA HANGAT:  Enam Anggota Rutan Sungai Penuh Dikukuhkan Sebagai Pengurus Koperasi Indokopasindo UPT Pemasyarakatan

Fahri juga mengomentari kabar mengenai permintaan beberapa dokter di puskesmas yang berada jauh dari ibu kota Selatpanjang untuk pindah, yang disebabkan oleh fasilitas perumahan yang kurang memadai. Dia menekankan bahwa sebagai abdi negara, tenaga medis diharapkan dapat ditempatkan di mana saja untuk melayani masyarakat dengan optimal. Meski begitu, Fahri menyadari bahwa perbaikan fasilitas masih diperlukan dan akan terus dilakukan secara bertahap.

“Mudah-mudahan, dengan adanya perhatian dari pihak-pihak terkait seperti IDI dan lainnya, kita bisa mendapatkan tambahan dokter, terutama spesialis, untuk bertugas di sini,” harap Fahri. “Kami sangat berharap ada dokter yang bersedia datang dan bertugas di Kepulauan Meranti untuk membantu memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan yang mendesak.”

Kepulauan Meranti jelas memerlukan dukungan dan perhatian lebih dalam upaya pemenuhan kebutuhan tenaga medis. Tanpa adanya peningkatan jumlah dokter dan perbaikan fasilitas, tantangan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang memadai bagi masyarakat setempat akan terus berlanjut.